Kamis, 25 Februari 2010

Yang Tlah Tiada yang tak Telupakan.

Gadis itu hanya terdiam kaku, tak mampu berkata apa-apa setelah mendapat kabar bahwa seseorang yang sangat berarti baginya (Adithya) kini telah tiada, dipanggil oleh Sang Maha Pemilik Kehidupan...
perlahan butiran air bening jatuh melintasi pipinya, dan dia mulai berpikir kenapa semua terjadi begitu cepat...
meski dia tahu bahwa air matanya tak akan bisa merubah apa yang telah terjadi, tapi dia terus menangis. Dia merasa tergores luka yang sangat dalam, luka yang sulit tuk diobati, luka akan kehilangan orang yang dia sayang mungkin telah membekas hingga sulit baginya untuk tersenyum..

Setelah semalaman menangis gadis itu akhirnya tertidur sesaat dalam kelelahannya mengalirkan butiran air bening, dalam lelahnya menahan sakit, dan dalam lelahnya mencoba untuk percaya bahwa apa yang terjadi di luar kuasa manusia..