Jumat, 28 Mei 2010

TAKUT (Alasan Ketakutan ku...)

Ketakutan yang tak pernah bisa ku jelaskan dengan ribuan kata apapun..
mungkin lewat tulisan inilah aku bisa mengungkapkannya...


“Kenapa ketakutan ini muncul lagi..??”
Itulah yang selalu menjadi pertanyaan dikepalaku setiap kali aku ada didekatnya, seseorang yang aku segani dan hormati, sebut saja dia “Cahaya”

Setiap kali melihatnya... MENGHINDAR, itulah hal pertama yang terpikir olehku.
Lalu menjauh, dan ingin lenyap dari hadapannya..

“Cahaya” bilang : ketakutan itu harus dihadapi mith, jangan dihindari..

Belakangan baru terpikir oleh ku kalo tindakan itu BODOH.. (- -‘)

Sebenarnya tidak ada alasan bagiku untuk takut padanya...
Dia orang yang sangat baik,
Dia orang yang bijaksana,
Dia orang yang punya selera humor tinggi,
Dia orang yang tau bagaimana cara “menghadapi” orang sepertiku...
Dan masih banyak lagi hal baik tentang dirinya..

Kalo semua yang ada pada diri “Cahaya” adalah sebuah kebaikan dimataku, “lalu apa yang aku takutkan??” lagi-lagi pertanyaan itu muncul...


Uum.. Dia seperti seseorang yang pernah aku kenal dulu..
Seseorang yang aku cintai (yang telah tiada), “Langitku”.


Semua yang dilakukan “Cahaya” seperti yang dilakukan “Langitku”


Pernah suatu hari..
Aku duduk sendiri, membayangkan kalo “Langitku” berada disampingku saat itu..


Tiba-tiba..
“ngapain mith sendirian??” suara itu mengejutkanku, Cahaya, dia membuyarkan lamunanku..
“hee, gak ngapa2in”, sahutku. aku sangat ingin memejamkan mata saat itu karena takut melihat kearahnya..tapi, disatu sisi aku sangat ingin menghampirinya, entah karena alasan apa??.



Aku ingin mencari jawaban dari setiap ketakutanku terhadapnya..

Sekian lama aku memikirkan hal apa yang membuatku selalu ingin menghindarinya...

AKHIRNYA. . .

Aku mengetahuinya, alasannya, yang ku takutkan bukanlah dirinya..
Melainkan...

KEBAIKANNYA...

Dia terlalu baik, ku pikir dia mengerti aku seperti “Langitku”

“Cahaya” bisa membuat ku tersenyum karena tingkahnya, seperti dulu aku tersenyum saat melihat tingkah “Langitku”

Itulah yang aku takutkan...

Aku takut aku salah paham atas kebaikanya..
Aku takut aku jadi tergantung padanya..
Aku takut jika aku terlalu membutuhkanya
Aku takut jika aku berharap lebih atas kebaikanya..

Aku takut jika aku mengembangkan rasaku lagi tanpa tau diri,,
Aku takut “Cahaya” membenciku karena aku sangat lancang pernah berani merindukannya..
Aku selalu takut tentang semua hal yang menyangkut kebaikannya.

Aku tau dia baik terhadap semua orang, tapi aku tetap takut jika aku “menyukainya” karena kebaikanya..

Bahkan saat aku bilang dia seperti “Langitku”
Dia malah menjawab “iya..gkpp mith kalo mitha merasa aku jadi kaya dia,,paling gak mudah2an aku bisa bikin mitha gak terlalu kepikiran dia lagi, terus mitha bisa jadi lebih kuat”

Mungkin “Cahaya” tidak tau siapa sebenarnya “Langitku”, makanya dia bilang seperti itu..
Mungkin jika “cahaya” tau siapa sebenarnya “Langitku”, dia pasti tidak akan bersedia terlihat seperti “Langitku”.


Aku selalu berusaha agar aku bisa menghilangkan ketakutan ini dalam diriku, tapi lagi-lagi aku takut jika ketakutan ini berubah jadi sebuah rasa yang sulit aku kendalikan..

“Cahaya”
tidak pernah tau air mataku telah berkali-kali jatuh karenanya..


Semoga "Cahaya" tidak membenci ku karena hal ini...

Kamis, 27 Mei 2010

GETARAN RASA

Bola matanya mengejar relung-relung hatiku
Melalui pelosok-pelosok dalam hatiku
Membawa desiran yang sarat penuh makna
Lirikan-lirikan tajamnya
Menghujam keseluruh aliran darahku

Akh..aku jatuh cinta dalam anganku
Aku malu ketika tatapannya
Bertemu bola mtaku
Tak kuat aku menahan rasa
Yang bergejolak bagai ombak
Yang tertahan oleh karang disetiap sisinya

Saat aku melangkah
kuhirup harum aura tubuhnya
kucoba tuk berkata bagai seorang pujangga
agar dia rasakan yang aku rasa..

TUHAN, IZINKAN AKU MEMINTANYA KEMBALI

Dia yang dulu selalu ada untukku
Dia yang dulu selalu bangkitkan semangatku
Meski tak pernah ada dariku untuknya
Dia tak pernah tinggalkanku...

Dia yang berjanji untuk selalu menemaniku..
Dia yang selalu katakan ”takkan pernah membiarkan ku sendiri”

Tak pernah kusangka Kau ambil dia secepat ini, Tuhan
Meski apapun yang kulakukan tak mungkin membuatnya kembali
Kutahu semua diluar kuasa manusia
Tapi, izinkan aku memintanya kembali
Meski hanya untuk beberapa detik disela-sela waktuku
Kuingin ungkapkan betapa dia sangat berarti bagiku.....