Sabtu, 22 September 2012

Dia Berkata: Akulah Rasa Itu... (Kerinduan)


Aku…
Lagi-lagi terperangkap dalam ruang gelap yang sama…
Aku…kembali merapuh
…kembali melemah
…kembali terluka dan tersakiti
Di tempat ini..
Kemana kuarahkan pandanganku untuk melihatmu..??
Semuanya sama,  hitam pekat yang mencekik mata dan menekan nafasku dengan keangkuhannya…
Di tempat ini..
Apa yang harus ku lakukan untuk bisa mendengar semua hal tentangmu??
Semuanya juga sama, menusuk pendengaranku dengan keheningan yang begitu padat..
Di tempat ini..
kemana kuteriakan suaraku untuk memanggilmu??
Semuanya lagi-lagi sama, menelan dengan lahap setiap kata..
Di tempat ini..
Masih tempat yang sama..
Dia menyiksaku tanpa ampun..
Di tempat ini..
Dia memperkenalkan dirinya dengan kesombongan..
Kesombongan..
karena telah mampu membuatku lemah,
karena telah mampu membuatku luka,
karena telah mampu membuatku menangis dan tak berdaya…
Dengan keangkuhannya… Lagi-lagi dia berkata..
“Akulah rasa itu..rasa yang mampu membuatmu menangis dan begitu lemah..akulah rasa itu yang disebut dengan KERINDUAN..”
Namun…
“Aku pula rasa itu…
ketika suatu saat nanti kau bertemu dengannya untuk mampu mengguyur semua rindumu padanya,
menghambur habis semua kerinduan yang telah lama kau pendam padanya,
dan ketika kau mampu berkata bahwa kau teramat merindukannya,
Aku pula rasa yang seketika akan berubah menjadi bahagia,
membayar semua sakit yang pernah kau rasa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar